10 Alasan Kenapa Ngiklan di FB semakin sulit

10 Alasan Kenapa Ngiklan di FB semakin sulit.

[1] Persaingan makin ketat, advertiser sudah banyak sekali dan pada kreatif semua, perang perangan harga, saling menjatuhkan, ngisi fake order (oknum), akhirnya karena adv semakin banyak, cpr pasti naik. Hukum ekonomi saja, semakin banyak yang ngiklan maka biaya iklan akan naik
.
[2] Kondisi pasar berubah. Lima tahun lalu, orang orang yang usianya skrg 30 ke atas, masih 25 tahunan. Informasi mereka lebih lengkap dibandingkan pasar sebelumnya. Sehingga mereka lebih cerdas dan bisa mencari produk sejenis di tempat lain.
.
[3] Penetrasi MP yang gila gilaan. Akibatnya, mengubah pasar juga. Kena iklan di fb atau tiktok, mereka punya pilihan untuk cari di Toped, shopee, dll. “Ah cek shopee deh, siapa tau disana ada. Kebetulan nih di shopee bisa gratis ongkir.” Gitu…
.
[4] Dan sejak ada MP kan, pasar jadi sudah terbentuk, kalau mau belanja, mereka sudah terbiasa ke MP saja. Jadi iklan di fb makin sulit, apalagi kalau masih mengandalkan cara lama, ambil barang di MP dan jual tinggi di fb.
.
[5] Banyaknya adv yang jualan produk busuk. Harga 99 ribu, dapat 6 pcs: tas, kaos, topi, jam tangan, masker, tas selempang, misalnya. Gambar di iklan dan LP nya bagus, orang tertarik, eh pas beli barangnya busuk semua. Konsumen ngerasa tertipu karena gambar iklan dan kontennya bagus, kok yang datang sampah. Lama lama, konsumen jadi males belanja di iklan fb.
.
[6] Konsumen semakin cerdas, informasi dimana mana, sehingga mereka tau, barang barang yang di jual di Fb nih pada mahal mahal semua, overprice. Sehingga mereka semakin kehilangan kepercayaann buat belanja langsung dari iklan fb.
.
[7] Iklan hard selling semakin basi, sehingga iklan di fb atau sosmed, menjadi seperti iklan televisi saja, nggak bisa mengeruk cuan dalam waktu singkat. Harus menggunakan funneling yang lebih jelas. Harus terukur, punya napas panjang. Punya uang lebih buat branding.

Baca juga: INILAH ALASAN KENAPA SEKARANG PEMAIN DENGAN MODAL KECIL SUSAH BERKEMBANG DI FB ADS
.
[8] Semakin banyak raksasa yang masuk ke online dengan budget yang besar, sehingga pemain2 kecil seperti kita kemudian tidak begitu diprioritaskan sama platform yang kita pakai. Para raksasa punya bahan bakar lebih, punya napas yang panjang, sehingga mereka bisa leluasa ngiklan dan walau nggak profit di awal, nggak masalah. Yang penting branding jalan dan naik.
.
[9] Model bisnis yang harus berubah, harus benar benar bisa mengatur alur yang benar. Mulai dari orang pertama kena iklan kita, lalu retargetting, lalu sales. Semua harus benar, sehingga bisa mengalokasikan uang dengan baik. Nah, pemain kecil nggak bisa mengikuti ini. Siap siap mati.
.
[10] Layanan COD yang membuat cashflow lambat. Kalau dulu, ngiklan itu, paling cuma memperhatikan dua hal saja, CPR dan closing rate. Asal keduanya aman, gas pol. Kalau sekarang, da variabel RTS yang harus diperhatikan.
.
Demikian.

Facebooknya Bang Syaiha

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *